Invalid Date
Dilihat 77 kali
Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini sebagai bentuk penghormatan terhadap sosok Raden Ajeng Kartini—pelopor emansipasi perempuan yang membuka jalan bagi kesetaraan hak dan pendidikan bagi kaum wanita. Pada tahun 2025 ini, semangat Kartini kembali digaungkan, tidak hanya sebagai simbol perjuangan masa lalu, tetapi juga sebagai inspirasi untuk menghadapi tantangan masa kini, khususnya dalam konteks pemberdayaan perempuan di era digital.
Perjuangan Kartini menembus batas zaman. Di tengah kungkungan budaya patriarki dan keterbatasan akses terhadap pendidikan bagi perempuan pada masa itu, Kartini berani bersuara lewat tulisan-tulisannya. Ia memperjuangkan hak perempuan untuk belajar, berpikir kritis, dan menentukan masa depannya sendiri. Gagasannya yang dituangkan dalam surat-surat kepada sahabat-sahabatnya di Eropa kemudian menjadi api yang terus menyala, mendorong lahirnya generasi perempuan tangguh di Indonesia.
Memasuki era digital, tantangan yang dihadapi perempuan memang berbeda, namun semangat yang dibutuhkan tetap sama: keberanian, kecerdasan, dan tekad untuk maju. Dunia digital membuka peluang besar bagi perempuan untuk berinovasi, berkreasi, dan berdaya secara ekonomi, baik melalui kewirausahaan digital, konten kreatif, hingga partisipasi dalam ekonomi berbasis teknologi. Namun, kesenjangan akses dan literasi digital masih menjadi penghalang bagi sebagian perempuan di berbagai daerah.
Karena itu, Hari Kartini tahun ini menjadi momentum penting untuk mendorong lebih banyak program pemberdayaan perempuan berbasis teknologi. Pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta perlu bersinergi dalam menyediakan pelatihan digital, akses modal, serta platform yang inklusif agar perempuan—khususnya di daerah terpencil—dapat berkembang dan menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Selain itu, perempuan Indonesia juga perlu membangun solidaritas dan jejaring yang kuat. Dengan saling mendukung dan berbagi pengetahuan, perempuan bisa menjadi motor penggerak transformasi sosial dan ekonomi yang lebih inklusif. Seperti kata Kartini: “Habis gelap, terbitlah terang” di era ini, terang itu bisa datang dari layar gawai yang dipakai untuk belajar, berdagang, atau membangun komunitas yang berdampak.
Hari Kartini bukan hanya seremoni tahunan, melainkan panggilan untuk terus bergerak. Mari jadikan semangat Kartini sebagai fondasi dalam membentuk perempuan Indonesia yang cakap digital, mandiri secara ekonomi, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. Kini saatnya perempuan tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta masa depan.
Bagikan:
Desa Temban
Kecamatan Enrekang
Kabupaten Enrekang
Provinsi Sulawesi Selatan
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini